Kaleidoskop. Sebuah teropong yang bisa memantulkan bayangan objeknya yang seolah terbelah-belah sehingga membentuk susunan baru beraturan.
Bingung ya?
Begitulah.
Se-membingungkan kaleidoskop 2017-ku.
- Teropong
- Bayangan
- Terbelah-belah
- Susunan baru
- Amen.

2017 menjadi tahun paling roller coasterku seumur hidup. Atau ... tiap tahun aku bilang begitu?

Aku rindu tempat PKL, aku kembali ke tempat PKL, aku garap skripsi, aku ujian skripsi, aku double jobs, bahkan triple jobs, aku bekerja 17 jam per hari, aku kerjakan skripsi lagi, aku revisi, aku ditinggal teman, aku ditinggal teman satunya lagi, aku aku aku aku terpontang-panting

Tapi pernah tidak, berpikir bahwa tidak ... kita tidak terpontang-panting, kita hanya "playing victim"?

Kita hanya playing victim. Merasa paling merana tiada tara. Tara Budiman. Halah.

Kaleidoskop 2017.

Meneropong, menelisik balik 11 bulan kemarin. Dan ini bulan ke-12. Yang segera berakhir

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL

Yang jelas itu benar-benar terkuraskan untuk skripsi. Terlebih, Desember 2016 adalah awal ujian proposal. Dan Januari memasuki semester 8

Januari ini Bapakku tepat berusia 56, kalau di kantorku, dia sudah dipensiunkan sejak setahun silamnya. Tapi Bapak masih kerja. Bapak masih mengarungi lautan. Anak-anaknya masih 'kecil', yang di 8 bulan berikutnya mendadak 'besar'.

FEBRUARI.
Tasyaa sudah 15 tahun. Anak buangan--eh nggak ding--yang harusnya sudah tidak perlu lagi nyumpek-nyumpeki rumah kami, tumbuh remaja. Badannya tinggi, sekitar 160/162 aku nggak inget. Lagian ngapain nginget Tasyaa ya kan. Anak yang udah SMA tapi kalau nggak diajak ke ITC gulung-gulung di depan pintu ruang tamu itu, hhh ... buat apa

Dulu, waktu Tasyaa kecil (5 tahun), aku selalu bilang, "Aku capek nggonceng kamu. Kenapa sih kamu nggak besar-besar jadi kita bisa gantian nggonceng."

Sekarang gerutuanku itu malah kebablasan. Bukan besar lagi ... nyalip. Lha apa-apaan bocah baru mens itu sudah 160 aja!

Tapi ternyata semua bullshit. Boro-boro bisa jalan-jalan dan saling gonceng. Bisa pergi ke Jelita Cosmetics tanpa kesusu aja walhamdu. Iya, jam masuk kerja sudah melambai-lambai.

DIGIMAGZ!
Tintaksara merilis sebuah majalah berbasis digital yang langsung diunduh oleh 100++ manusia dalam beberapa malam. Bangganya kami ... :")

Terbentuklah sebuah grupchat TIM NASKAH yang menjelma KAROKE yang menjelma grup gak karu-karuan ... hingga sekarang.

All of us have "attachment" now if you know what I mean ....

Merekalah yang chatnya selalu membuat aku merasa LARIS. Bak pak dos dan bu dos yang sekalinya gak buka hp ... sudah 1962529007544611754 chats tak terbuka. LARIS KAN?

Ohiya. Di Januari itu kita roasting. Jadi ... TintAksara selalu punyak tabiat harus nggodok habis-habisan sebelum cerita ditayangkan.

MARET.

Uhmm, Maret ada apa ya? Mungkin isu jurusan yang sudah tidak bisa 3,5 tahun. Maret tahun lalunya masih bisa. Kakak-kakak kelas yang niat ngegas, lulus di usia kuliah 3,5 tahun. Itu kalau bayi, hmm udah gemes banget pingin mites terus

Sejauh ini, tidak ada kejadian Maret yang nancep.

APRIL.
April juga nggak ada, selain ultahnya Bu Kartini ... uhm, bentar aku pikir-pikir dulu.

Oke. Kayaknya memang nggak ada.

MEI.
APA??? MEI?! YA TUHAN! MEI!

Mei aku balik lagi ke tempat PKL-kuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Cerita di sana sudah aku publish di sini, di sini, dan di sini.

Tapi apa yang paling membahagiakan??? Saat takdir mempertemukan kami yang dulu PKL sebagai tourguide ini ... malah jadi tourguide lagi. Nghh

Gara-gara tak sengaja bertemu para backpackers dari Jerman. Dan mereka itulah ... yang kemudian jadi teman. HINGGA SEKARANG!

Betapa 4 hari 3 malam yang membahagiakan. Betapa kalau dikilas balik, benar-benar lawak. Betapa ...

JUNI.
YA TUHAN JUNI!

Mama umur 52 dan Sir Slam (((Pak Wakadek andalan kita semua ituh))) umur 49. Aku masih ingat betapa kami kami heboh-heboh mengucapkan di tengah malam namun Sir Slam tak menggubris

Besoknya aku ke kampus kesorean dan dia sudah OTW Jombang.


JULI.
Juli ... uhm, AKU DITERIMA KERJA "DI SITU"! Tempat yang tiap aku papas aku penasaran bagaimana rasanya

Tempat yang jujukan orang-orang berada

Aku di sana. Diterima.

Dari ratusan yang nawaitu mendaftar, aku terpilihnya.

Bahkan dari yang terpilih lain-lainnya, aku termasuk yang terpilih yang tercepat. Prosesnya tak sampai 1 bulan.

Baru 2 pekan merasakan di sana ... tahu-tahu sebuah email wawancara kerja dari perusahaan yang SUDAH AKU LAMAR SEJAK AWAL 2017 (lupa tepatnya, entar aku gledah lagi) MEMANGGIL!
AWAL 2017, SODARA-SODARA! DAN ITU PANGGILAN JULI NYARIS AGUSTUS! AWAL KE JULI, SODARA-SODARAAA

1 pekerjaan sudah di tangan. 1 pekerjaan lain memanggil-manggil

Ya Tuhan. Kenapa Tuhan baik padaku. Tuhan mau apa?

AGUSTUS.
Hari-hariku masih di dunia baru itu. Semua serba fisik. Dari Matahari lagi di atas-atasnya, sampai hilang total dan nyaris muncul lagi. Duniaku begitu terus. Mau napas saja rasanya mau mampus

Agustus juga jadi obrolan kami tergoblok tiada tara. Serius-serius unyuk pingin nonjok. Kami intens sekali dan aku makin bulat jadi pengagumnya. Ya Tuhan, tolong bungkusin dia dong. Please. Kirimin ke alamat di bawah ini (kemudian muncul tulisan di layar kaca) (?)

Sebuah email bertuliskan, "Kami mengucapkan selamat kepada Saudara karena Saudara telah dinyatakan lulus proses seleksi," muncul di hadapan.

Sebelumnya, aku yang lagi sibuk-sibuknya kerja itu dapat telepon tak terangkat dari sebuah nomor tak tersimpan.

Sekitar 19 malam, nomor itu menelepon lagi. Dan menanyakan apakah pada BESOK berkesempatan hadir???

Untuk tanda tangan kontrak. Untuk tanda tangan kontrak.

Sedangkan di kerja yang ini, aku baru usia 2 bulan.

Aku klabakan.

SEPTEMBER.
September inilah jadi hari PALING KLABAKAN SEPANJANG HIDUP VERSI ON THE SPOT

Aku harus DENGAN SANGAT TERPAKSA DOUBLE JOBS agar tak kena penalti dari perusahaan sebelumnya namun sudah wajib kerja di perusahaan yang baru

"Di saat orang di luaran sana satu pekerjaan saja susahnya tiada tara" -temanku

Aku masih menganggap SUSAH DAPAT KERJA itu mitos tapi kenyataannya itu nyata. Aku kerjakana 2 pekerjaan PLUSSSSSSSS sidang sekripsi--yang kemudian gagal wisuda

September aku dinyatakan tidak didukung untuk wisuda Oktober. Karena "too rush", she said. Apalagi tahu aku double jobs. Bu Kajur tak mau melihat hasil sekripsi yang ngebut ... katanya.

Tapi hatiku hancur.

Berturut-turut setiap pulang pukul 00.12 itu aku menangis di atas motor. Meratapi nasib kenapa aku sudah triple jobs (double jobs+revisian) namun tak menghasilkan apa pun

Semua yang sudah aku harap-harapkan, sirna. Aku tak ingin berharap apa-apa lagi. Hatiku mati.

OKTOBER.
Bulan PUNCAK-PUNCAKNYA.

Teman-teman yang sidang bareng, wisuda. Lulus. Mereka menjinjing ijazah bergelarkan S.S itu. Sedang aku?

Baru saja menyelesaikan sebuah 'tumple run' kehidupan yang disebut double jobs

Aku tidak datang ke wisuda mereka. BUT IM FINE WITH THEM. Aku cuman tidak mampu saja melihat gedung yang seharusnya meluluskanku itu ... membuatku patah hati

Salah satu belahan jiwaku terlalu jauh meski dekat. Kami tak bisa lagi berfoto OOTD bersama, ke pantai saat Valentine bersama, ke Bali bertiga. Tidak bisa lagi. Hingga 4 tahun nanti.

Gine ke Amerika. Setelah sempat marah padaku karena mengira kenapa di saat dia butuh aku nggak ada.

Lhah. Ya gimana. Pas dia butuh aku, aku sendiri juga butuh aku. Double jobs membunuh. Bangun pukul 5 pagi untuk isi shift 5.50, yang kemudian selesai di 15.00 dan lanjut 16.00 hingga 24.00 ke perusahaan satunya.

Begitu terus. Hingga gila.

Aku tahu Gine ke Amerika TEPAT malamnya sebelum dia take off pagi hari. Aku lagi di perusahaan yang baru. Duduk, membuat artikel, dan mendapat kabar mengagetkan.

Malamnya, aku meluncur dengan Bibit dan Arvin berburu hadiah yang jatuhlah pada headset Hello Kitty.

Lalu ke kos Gine dan menceritakan semuanya kenapa aku tidak bersua

Lalu ke kos Arvin. Aku Bibit nginep di sana. Paginya, aku meluncur ke bandara. Bye, Gine. She's leaving for the next 4 years

NOVEMBER.
AKU DUA PULUH TIGA.

Jurusan sedang sibuk-sibuknya. Bak tak mau diganggu mahasiswa butuh apa juga. Mereka bak peduli amat

Aku ngebut revisian. Untuk SIDANG DI BULAN DEPANNYA

DESEMBER.
DESEMBER 2017.

Lahir satu kali, mati satu kali, tapi sidang??? Dua kali.

Semuanya beres. Butuh tambah di sini dan di situ, tapi bukan dicoreti.

Lusanya, aku rapotan kantor.

KENAPA HIDUPKU PENUH DENGAN DOUBLE-DOUBLE?
KENAPA SELALU NYARIS BERSAMAAN?

Aku Natalan lagi di Tetty.

Aku dapat tiket kereta ke Banyuwangi tempatku PKL lagi

Aku menulis lagi di malam tahun baru penuh ikan di atas api

31 Desember 2017. Pukul 23 menit 29 ...

Hai, 2018.
2017 adalah seanomali-anomalinya hidupku. Setakkeruan-takkeruannya tempo napasku. Semerasa-merasa tuanya aku.

2017 aku punya NPWP, BPJS, bahkan Kartu Pensiunan.

2017 aku titik terdalam merasa tua.

2017 Bapakku sudah berani memanggilku mapan.

2017 aku kebingungan akan ada apa.

2017 ...

2018 ...

Post a Comment:

Kind words come from kind heart